Legenda Nyai Loro Kidul (Jawa Tengah)
by Kumpulan Dongeng & Cerita Rakyat on Friday, October 29, 2010 at 12:43am
Tentunya
anda pernah mendengar legenda sang penguasa lautan dari pantai selatan
‘Nyai Loro Kidul’, yang dipuja oleh seluruh masyarakat Pulau Jawa
sebagai ratu cantik yang sakti mandraguna. Kecantikan dan kesaktiannya
sangat menarik perhatian penguasa-penguasa tanah Jawa hingga tak heran
banyak raja-raja yang memuja Nyai Loro sebagai junjungan mereka.
VERSI 1
Legenda Nyai Loro Kidul sebagai penguasa Ratu Pantai Selatan merupakan bagian sejarah Kerajaan Mataram Islam. Dalam sebuah karya sastra Jawa kuno yang dikenal dengan nama Babad Tanah Jawi menyebutkan asal usul Ratu yang menguasai seluruh pesisir pantai selatan Jawa.
Silsilah Nyai Loro Kidul konon menurut cerita adalah seorang putri Kerajaan Pajajaran yang melarikan diri dari istana karena tidak menghendaki perjodohannya. Dari Pajajaran ia langsung menuju Gunung KombangHajar Cemara Tunggal.
Ia kemudian dikenal sebagai seorang pertapa yang yang sangat sakti dan
berilmu tinggi. Ia dapat mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi.
Bahkan berkat kesaktiannya tersebut, ia kemudian berkuasa memerintah
segala makhluk halus di seluruh tanah Jawa. dan memutuskan untuk bertapa. Dalam pertapaannya, ia menyamar sebagai seorang pria dengan nama
Suatu ketika bertemulah Hajar Cemara Tunggal dengan Raden Sesuruh yang sedang dalam pelarian karena kalah perang dengan Ciung Wanara.
Dengan kesaktiannya Hajar Cemara Tunggal dapat mengetahui bahwa kelak
Raden Sesuruh akan berkuasa di tanah Jawa dan keturunannya menjadi
raja-raja terkenal. Dalam pertemuan tersebut Raden Sesuruh akhirnya
mengetahui siapa sebenarnya Hajar Cemara Tunggal. Bahkan melihat
kecantikannya, Raden Sesuruh langsung jatuh cinta. Nyai Loro Kidul
kemudian memerintahkan Raden Sesuruh untuk segera membangun tanah Jawa
menjadi sebuah kerajaan besar, sedangkan ia sendiri memindahkan
istananya ke Samudera Pasir.
Berkat bantuan bala pasukan lelembut Nyai Loro Kidul, akhirnya Raden Sesuruh berhasil membangun Kerajaan Majapahit. Sejak
saat itu keturunan Raden Sesuruh diketahui memiliki hubungan dekat
dengan Nyai Loro Kidul. Namun dalam Babad Tanah Jawi disebutkan bahwa
perkawinan Nyai Loro Kidul dengan raja tanah Jawa dimulai ketika masa
pemerintahan raja Mataram Islam pertama yaitu Panembahan Senopati. Dan menurut legendanya semua raja-raja keturunan Panembahan Senopati kawin dengan Nyai Loro Kidul.
VERSI 2
Tersebut dalam Babad Tanah Jawi (abad ke-19), seorang pangeran dari Kerajaan Pajajaran, Joko Suruh, bertemu dengan seorang pertapa yang memerintahkan agar dia menemukan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Karena sang pertapa adalah seorang wanita muda yang cantik, Joko Suruh pun jatuh cinta kepadanya. Tapi sang pertapa yang ternyata merupakan bibi dari Joko Suruh, bernama Ratna Suwida, menolak cintanya.
Ketika
muda, Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit.
Kemudian ia pergi ke pantai selatan Jawa dan menjadi penguasa
spiritual di sana. Ia berkata kepada pangeran, jika keturunan
pangeran menjadi penguasa di kerajaan yang terletak di dekat Gunung
Merapi, ia akan menikahi seluruh penguasa secara bergantian.
Generasi selanjutnya, Panembahan Senopati,
pendiri Kerajaan Mataram Ke-2, mengasingkan diri ke Pantai Selatan,
untuk mengumpulkan seluruh energinya, dalam upaya mempersiapkan
kampanye militer melawan kerajaan utara. Meditasinya menarik
perhatian Kanjeng Ratu Kidul dan dia berjanji untuk membantunya.
Selama tiga hari dan tiga malam dia mempelajari rahasia perang dan
pemerintahan, dan intrik-intrik cinta di istana bawah airnya, hingga
akhirnya muncul dari Laut Parangkusumo, kini Yogyakarta Selatan.
Sejak saat itu, Ratu Kidul dilaporkan berhubungan erat dengan
keturunan Senopati yang berkuasa, dan sesajian dipersembahkan
untuknya di tempat ini setiap tahun melalui perwakilan istana Solo
dan Yogyakarta.
Konon, di salah satu sudut keraton Surakarta terdapat bangunan menara bertingkat yang diberi nama ‘Panggung Sangga Buwana’.
Menara yang terletak di bagian timur keraton dipercaya sebagai tempat
pertemuan antara Nyai Loro Kidul dan para raja-raja. Tak jarang para
raja meminta pertolongan dan ajian sakti dari sang ratu untuk mengatasi
segala permasalahan yang terjadi di wilayah kerajaan, mengingat pada
jaman raja-raja, bangsa kita masih menganut faham aliran kepercayaan
animisme dan dinamisme.
Waktu
terus berlalu seiring perkembangan jaman, namun Keraton Surakarta masih
berdiri megah dan tetap diakui keberadaannya oleh masyarakat kota Solo
dan sekitarnya sebagai bentuk kerajaan kecil yang masih tersisa di
tanah Jawa. Hingga kini pun Panggung Sangga Buwana masih diyakini oleh
penduduk Surakarta sebagai balai pertemuan Raja Surakarta dengan Ratu
Nyai Loro Kidul. Begitu pula sebagian masyarakat Jawa masih percaya
bahwa Nyai Loro Kidul masih berkuasa di lautan selatan. Hal ini terbukti
dengan adanya ritual sedekahan laut di pantai selatan setiap satu
Muharam.
2 komentar:
tulisan ini bagus. inspiratif
Nyi Roro Kidul itu masih Sepupunya Mak Lampir.
Posting Komentar