Masuknya Islam Ke Nusantara (Indonesia)

Kamis, 04 Juli 2013

Masuknya Islam Ke Nusantara (Indonesia)

Sejarah masuknya Islam ke nusantara (Indonesia) awalnya dibuktikan dari seorang pengelana Venesia bernama Marco Polo. Ketika singgah di utara Sumatra, dia menemukan sebuah kota Islam bernama Perlak yang dikelilingi oleh daerah-daerah non Islam. Hal ini diperkuat oleh catatan-catatan yang terdapat dalam buku-buku sejarah seperti Hikayat Raja-Raja Pasai dan Sejarah Melayu. Ibnu Batutah ketika mengunjungi Samudra Pasai pada tahun 1345 mengatakan bahwa raja yang memerintah negara itu memakai gelar Islam, yakni Malikut Thahir bin Malik al-Saleh.
Masuknya Islam Ke Nusantara (Indonesia)
Laporan lainnya berasal dari seorang pengelana Portugis bernama Tome Pires, yang mengunjungi nusantara pada awal abad ke-16. Dalam karyanya yang berjudul Summa Oriental, dia menjelaskan bahwa menjelang abad ke-13 sudah ada masyarakat muslim di Samudra Pasai, Perlak, dan Palembang. Selain itu, di Pulau Jawa juga ditemukan makam Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) yang berangka tahun 1082 M dan sejumlah makam Islam di Tralaya yang berasal dari abad ke-13.
Golongan lain berpendapat bahwa Islam sebenarnya sudah masuk ke nusantara sejak abad pertama tahun Hijriah (abad ke-7 Masehi). Pendapat ini didasarkan atas pernyataan pengelana Cina I-tsing yang berkunjung ke Kerajaan Sriwijaya pada tahun 671. Dia menyatakan bahwa pada waktu itu lalu-lintas laut antara Arab, Persia, India, dan Sriwijaya sangat ramai. Menurut catatan-catatan Dinasti Tang, para pedagang Ta-Shih (sebutan bagi kaum muslim Arab dan Persia) pada abad ke-9 dan ke-10 sudah ada di Kanton dan Sumatra.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogroll

About

Blogger news