Peta Nusantara kuno yang baru ditemukan menunjukan titik pusat rotasi bumi.
Diunduh dari tulisan PUTRI JAYABAYA (Kompasiana.com,28 March 2011 )
Penulis, peneliti, pencinta budaya 
Nuswantara (Nusantara Raya- Semesta Dunia). Sekarang sangat bersemangat 
menemukan kembali Jejak Leluhur dan mempelajari sejarah Ilmu, Teknologi 
dan Pengetahuan Leluhur, jika mungkin menuliskannya. Leluhur yang 
meninggalkan jejak bahwa Nusantara adalah Asal Mula Peradaban Dunia.
Sejarah Nusantara adalah sejarah Negeri 
jaya, sejahtera teratur. Negeri yang didirikan oleh Dewa/Dewi sehingga 
Nusantara pun adalah miniatur Kahyangan, tempat para Dewa bertahta dan 
bergembira.
 Karena istimewanya Nusantara hingga 
harumanamanya tersebar ke seluruh dunia. Dicarilah tempat dimana semua 
tanaman tumbuh, rempah-rempah melimpah. Hingga Plato pun menuliskannya 
dengan nama Atlantis. Ya..Atlantis ada disini negeri yang dicari-cari 
hingga orang Barat singgah lebih dulu di India lalu tiba di Indonesia 
kemudian. Karena Barat mengenal India lebih dahulu lalu mereka 
menganggap India yang mempengaruhi “Indonesia” padahal sebaliknya. 
Hindustan adalah salah satu kabupaten dari Kerajaan Induk di Nusantara 
(Magadha yang ada di Bandung)
Sejarah Nusantara yang hingga kini masuk 
dan diajarakan kepada seluruh Murid Se-Nusantara, dan juga dunia  
pendidikan “Indonesia” masihlah Sejarah oleh Kolonial (baca Penjajah 
Belanda dan sistem serta isi buku teks sejarah dari negeri Anglo Saxon).
 Untuk itu kini, mulai tahun 2011, sudah saat dan waktunya Bangsa 
Indonesia, se Nusantara dari Sabang-sampai Merauke, atau semesta Alam 
Raya mengklaim kembali Kejayaan Nusantara, mungkin mulai dari Sejarah 
sebelum Kerajaan Majapahit runtuh, Sejarah Nusantara sebelum tahun 1511.
 Di antara yang harus diklaim Kejayaan 
Nusantara adalah dengan membuka dan menggali bukti-bukti peninggalan 
kerajaan-kerajaan yang jaya pada masalalu, dan mentransformasi kembali 
Ilmu Pengetahuan di masalalu, agar Indonesia dapat kembali Jaya.
 1. Nusantara bukan dipengaruhi India, namun sebaliknya. Pada jaman 
dahulu, India-(Hindustan) adalah salah satu kadipaten dari kerajaan di 
Nusantara.referensi:
http://thibbalummah.wordpress.com/2011/06/21/fakta-sejarah-ternyata-islam-masuk-nusantara-ketika-zaman-rasulullah-masih-hidup-subhanalloh-benarkah/
 2. Wayang adalah sejarah kehidupan raja 
dan rakyat di Nusantara dahulu kala, Kisah Nyata dan bukan Filsafat. 
Wayang adalah Asli buatan dan ciptaan Raja di Nusantara sejak Abad lalu.
 Itulah kejeniusan Leluhur Nusantara dalam menjaga kisah dan sejarahnya.
 Wayang bukan dari India. Ramayana terjadi disini, Poncowati adalah 
letak keraton Rama dan Majelengka letak keraton Rahwana.
 3. Gatot Kaca adalah nyata bisa terbang dan keraton Gatot Kaca ada di Sulawesi.
 4. Kerajaan besar di Jawa tidak Hanya 
Majapahit. Keraton Majapahit pun berpindah-pindah, karena Raja baru akan
 mendirikan Keraton ketika menjadi raja dan memuliakan Keraton Leluhur 
atau sebelumnya.
 5. Berhenti mem-Pajajar-kan kerajaan di 
Jawa Barat, Pajajaran hanya kerajaan kecil. Kerajaan besar di Jawa Barat
 adalah kerajaan Galuh dengan Rajanya Mahaprabu Siliwangi atau  Sang 
Mahaprabu Suryakencana dengan kerajaannya sampai ke Ujung Galuh 
(Surabaya)
 6. Berhenti men-Sriwijaya-kan kerajaan 
di Sumatera. Kerajaan besar di Sumatera justru Matswapati yang merupakan
 Kerajaan Induk pada masanya.
7. Sansekerta adalah bahasa Asli 
Nusantara dengan Huruf Pallawa yang diajarkan oleh Dewa/i dan 
Batara/Batari. Sankrit India adalah sanskrit muda. Nama-nama tempat, 
desa dengan bahasa Sansekerta tersebar di seluruh dunia, yang ada dalam 
Sansekerta Nusantara tapi tidak sanseskerta India seperti Dahana (di 
Afrika dan Polandai), Selo Bimo ada di Rusia. Atlantis adalah Kadipaten 
di Nusantara yang kekuasaannya dan keharuman namanya tersebar hingga 
mancanegara, dengan Ratunya Kanjeng Ratu Kidul atau Nimas Pagedongan, 
Nimas Angin-angin (Beliau adalah Putri dari Mahaprabu Aji Jayabaya).
Tanda-tanda Jaman sudah mulai terjadi, 
candi-candi, dan peninggalan leluhur di bawah tanah akan terkuak. 
Ramalan Sang Mahaprabu Aji Jayabaya benar adanya.
Bencana di seluruh dunia. Munculnya karya
 adiluhung bangsa Nusantara yang sebelumnya hanya dipikir hanya ada di 
Mesir, di Nusantara piramid tersebar dimana-mana.
 Di Mesir, karena rajanya tidak bisa 
Moksa maka dimumi. Raja-raja dan Ratu-ratu serta rakyat Nusantara di 
masalalu tak meninggalkan jejak makam karena Beliau Moksa.
Poin-poin di atas dapat dibuktikan dan 
akan dibukti dengan penemuan dan penggalian berbagai Peninggalan 
Kerajaan di seluruh Nusantara. Candi Cetho dan Candi Penataran adalah 
cerita tentang bukti-bukti kebesaran Nusantara.. Bahwa suku Indian Maya 
pun dulu tunduk pada Nusantara…
Sekali lagi, mari bersama bangkitkan 
semangat, kembali ke Ajaran Leluhur, muliakan Nenek Moyang yang telah 
membangun negeri Nusantara. Hindari pngrusakan  atas peninggalan dan 
bukti-bukti karya para leluhur. Hentikan penghinaan pada praktek-praktek
 yang memuja Leluhur dengan tatacara yang diajarkan Leluhur, yaitu 
dengan dupa, dan sajen.
 Hentikan penyebutan penganut ajaran 
Leluhur sebagai Animisme, karena sejarah Nusantara dipenuhi oleh istilah
 (term) yang menghina diri sendiri, mengkerdilkan bangsa sendiri sebagai
 buah penjajahan. Animisme adalah term yang dipakai kaum Barat yang 
tidak mengerti dan memahami bahwa ada cara komunikasi dengan leluhur, 
Roh, Arwah ada aturan dan Bisa. Sumber informasi adalah hasil Temuan Tim
 Turangga Seta, yang telah melalukan Penelitian lapangan ke 
tempat-tempat peninggalan Leluhur.
Yang membedakan Turangga Seta dengan 
Sejarahwan atau Arkeolog adalah TIDAK MENGGUNAKAN LITERATUR hasil 
interpretasi pihak lain/khususnya dari Belanda. Melainkan langsung 
pembacaan dari prasasti asli (huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta) yang 
bukan dari India atau terjemahan2 dari Belanda. Adapun literatur yang 
digunakan antara lain Serat Kandabuana dan komunikasi dari Leluhur 
Langsung.
Sumber:Turangga Seta bisa didapakan informasinya dari Lakubecik.org atau Group: GregetNuswantara.group.facebook
Catatan Admin:
tafsir saya yang dimaksud “Dewa” diatas 
adalah nama Nabi-Nabi yang diturunkan Allah SWT., dengan mengaitkan 
bukti penelusuran historis dengan kisah-kisah yang tertulis dalam 
Al-Qur’an dan hadist-hadist sahih.
Dalam mencerna sejarah adalah dengan 
memahami kejadian/peristiwa menggunakan referensi masa antara 
diturunkannya nama Nabi yang satu dengan nama Nabi yang lain sebagaimana
 dikisahkan dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab sebelumnya (sebagai 
referensi). Metode yang digunakan dalam berpikir adalah menyamakan 
karakter kejadian (sejarah) fisik/cerita/daerah dimaksud dengan 
ciri-ciri kejadian yang tertulis dalam Kitab-Kitab suci tersebut. 
InsyaAllah keraguan memahami kebenaran sejarah akan lebih mudah, dan 
harus kita yakini bahwa masa adalah milik Allah SWT dan dimana kemampuan
 analisa pikir kita sebagai manusia amatlah sangat terbatas dalam 
memahami masa (sejarah)…..Kun Fayakun hanya milik Allah Yang Maha Kuasa.
0 komentar:
Posting Komentar